Penduduk, Masyarakat dan kebudayaan

A.  Perkembangan Penduduk Dunia Menggunakan Tabel

     

Pertumbuhan penduduk adalah suatu keadaan perubahan yang terjadi pada sewaktu-waktu serta dapat dihitung sebagai perubahan jumlah individu pada suatu populasi menggunakan per waktu unit dalam pengukurannya.

Berikut data pertumbuhan jumlah penduduk selama 10 tahun dikutip dari situs Worldometers:

 

Tahun

Jumlah Penduduk Dunia

2011

7,041,194,301

2012

7,125,828,059

2013

7,210,581,976

2014

7,295,290,765

2015

7,379,797,139

2016

7,464,022,049

2017

7,547,858,925

2018

7,631,091,040

2019

7,713,468,100

2020

7,794,798,739

Tabel diatas merupakan tabel perkembangan jumlah penduduk dunia 10 tahun terakhir. Bisa dilihat perkembangan penduduk dari tahun ke tahun mengalami peningkatan.


B.  Penggandaan Penduduk Dunia Menggunakan Tabel

 

Tahun penggandaan

Perkiraan penduduk dunia

Waktu

800 SM

5 juta

-

1650

500 juta

1500

1830

1 milyard

180

1930

2 milyard

100

1975

4 milyard

45

 

Sumber : Ehrlich, Paul, R, et al, Human Ecology W.H. Freeman and Co San Fransisco.

Tabel di atas adalah tabel mengenai penggandaan penduduk. Dari tabel tersebut kita bisa menyimpulkan bahwa penggandaan penduduk semakin waktu semakin meningkat. pada tahun 800 SM jumlah penduduk hanya 5 juta orang, namun pada tahun 1650 jumlah penduduk mencapai 500 juta. Semakin tahun tingkat penggandaan penduduk semakin meningkat dengan rentang tahun yang semakin dekat.

C.  Faktor-faktor demografi yang mempengaruhi pertambahan penduduk


     Berikut ini dibahas faktor-faktor demografi yang memengaruhi pertumbuhan penduduk yaitu kelahiran, kematian, dan migrasi.

1. Kelahiran (Natalitas/Fertilitas)

Secara umum angka kelahiran dapat dibedakan menjadi tiga yaitu angka kelahiran kasar, angka kelahiran khusus, dan angka kelahiran umum.

a) Angka kelahiran kasar (Crude Birth Rate/CBR).

Angka kelahiran kasar yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kelahiran bayi setiap 1.000 penduduk. CBR dapat dihitung dengan rumus berikut ini.

CBR = L : P × 1.000

Keterangan :
CBR : Crude Birth Rate (Angka Kelahiran Kasar)
L : Jumlah kelahiran selama 1 tahun
P : Jumlah penduduk pada pertengahan tahun
1.000 : Konstanta

Kriteria angka kelahiran kasar (CBR) di bedakan menjadi tiga macam.
CBR 30, termasuk kriteria tinggi

b) Angka kelahiran khusus (Age Specific Birth Rate/ASBR).

Angka kelahiran khusus yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kelahiran bayi setiap 1.000 penduduk wanita pada kelompok umur tertentu. ASBR dapat dihitung dengan rumus berikut ini.

ASBR = Li : Pi × 1.000

Keterangan:
ASBR: Angka kelahiran khusus
Li : Jumlah kelahiran dari wanita pada kelompok umur tertentu
Pi : Jumlah penduduk wanita umur tertentu pada pertengahan tahun
1.000 : Konstanta

c) Angka kelahiran umum (General Fertility Rate/GFR).

Angka kelahiran umum yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kelahiran setiap 1.000 wanita yang berusia 15 – 49 tahun dalam satu tahun. GFR dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini.

GFR = L : W(15 – 49) × 1.000

Keterangan:
GFR = Angka kelahiran umum
L = Jumlah kelahiran selama satu tahun
W(15 – 49) = Jumlah penduduk wanita umur 15 – 49 tahun pada pertengahan tahun.
1.000 = Konstanta

Besar kecilnya angka kelahiran (natalitas) dipengaruhi oleh beberapa faktor. Berikut ini faktor pendorong dan faktor penghambat kelahiran.

1)Faktor pendorong kelahiran (pronatalitas)
Anggapan bahwa banyak anak banyak rezeki.
Sifat alami manusia yang ingin melanjutkan keturunan.
Pernikahan usia dini (usia muda).
Adanya anggapan bahwa anak laki-laki lebih tinggi nilainya, jika dibandingkan dengan anak perempuan, sehingga bagi keluarga yang belum memiliki anak laki-laki akan berusaha untuk mempunyai anak laki-laki.
Adanya penilaian yang tinggi terhadap anak, sehingga bagi keluarga yang belum memiliki anak akan berupaya bagaimana supaya memiliki anak.

2) Faktor penghambat kelahiran (antinatalitas)
Adanya program Keluarga Berencana (KB).
Kemajuan di bidang iptek dan obat-obatan.
Adanya peraturan pemerintah tentang pembatasan tunjungan anak bagi PNS.
Adanya UU perkawinan yang membatasi dan mengatur usia pernikahan.
Penundaan usia pernikahan karena alasan ekonomi, pendidikan dan karir.
Adanya perasaan malu bila memiliki banyak anak.

2 . Angka Kematian (Mortalitas)

Angka kematian dibedakan menjadi tiga macam yaitu angka kematian kasar, angka kematian khusus, dan angka kematian bayi.

1) Angka kematian kasar (Crude Death Rate/CDR).

Angka kematian kasar yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kematian setiap 1.000 penduduk dalam waktu satu tahun. CBR dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini.

CDR = M : P × 1.000

Keterangan:
ASDR = Angka kematian kasar
M = Jumlah kematian selama satu tahun
P = Jumlah penduduk pertengahan tahun
1.000 = Konstanta

Kriteria angka kematian kasar (CDR) dibedakan menjadi tiga macam.
CDR kurang dari 10, termasuk kriteria rendah
CDR antara 10 – 20, termasuk kriteria sedang
CDR lebih dari 20, termasuk kriteria tinggi

2) Angka kematian khusus (Age Specific Death Rate/ASDR).

Angka kematian khusus yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kematian setiap 1.000 penduduk pada golongan umur tertentu dalam waktu satu tahun. ASDR dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini.

ASDR = Mi : Pi × 1.000

Keterangan:
ASDR = Angka kematian khusus
Mi = Jumlah kematian pada kelompok umur tertentu
Pi = Jumlah penduduk pada kelompok tertentu
1.000 = Konstanta

3) Angka kematian bayi (Infant Mortality Rate/IMR).

Angka kematian bayi yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kematian bayi (anak yang umurnya di bawah satu tahun) setiap 1.000 kelahiran bayi hidup dalam satu tahun. IMR dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini.

IMR = Jumlah kematian bayi umur < 1 tahun dibagi Jumlah kelahiran bayi hidup × 1.000

Keterangan:
Kriteria angka kematian bayi dibedakan menjadi berikut ini.
IMR kurang dari 35, termasuk kriteria rendah
IMR antara 35 sampai 75, termasuk kriteria sedang
IMR antara 75 sampai 125, termasuk kriteria tinggi
IMR lebih dari 125, termasuk kriteria sangat tinggi
Tinggi rendahnya angka kematian penduduk dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor pendorong dan faktor penghambat.

1) Faktor pendorong kematian (promortalitas)
Adanya wabah penyakit seperti demam berdarah, flu burung dan sebagainya.
Adanya bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, banjir dan sebagainya.
Kesehatan serta pemenuhan gizi penduduk yang rendah.
Adanya peperangan, kecelakaan, dan sebagainya.
Tingkat pencemaran yang tinggi sehingga lingkungan tidak sehat.

2) Faktor penghambat kematian (antimortalitas)
Tingkat kesehatan dan pemenuhan gizi masyarakat yang sudah baik.
Negara dalam keadaan aman dan tidak terjadi peperangan.
Adanya kemajuan iptek di bidang kedokteran sehingga berbagai macam penyakit dapat diobati.
Adanya pemahaman agama yang kuat oleh masyarakat sehingga tidak melakukan tindakan bunuh diri atau membunuh orang lain, karena ajaran agama melarang hal tersebut.

3. Migrasi


                        Migrasi ialah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain. apabila perpindahan itu dari sebuah negara maka disebut dengan migrasi nasional. apabila perpindahan itu dari sebuah Negara ke suatu Negara lain maka disebut dengan nama migrasi internasional.

 

Migrasi Internasional

Migrasi Internasional diantaranya Imigasi, Emigrasi, dan Repatriasi dan akan di jelaskan sebagai berikut ini :

A. Imigrasi

Imigrasi ialah datangnya penduduk dari sebuah Negara lain ke sebuah Negara, misalnya wisatawan negara luar datang ke Indonesia

B. Emigrasi

Emigrasi ialah perpindahan penduduk yang berpindah sebuah Negara ke Negara yang lain, misalnya tenaga kerja indonesia (TKI) dari Indonesia bertempat di Malaysia untuk bekerja.

C. Repatriasi

Repatriasi adalah perpindahan penduduk dari Negara yang di tinggalinya dalam waktu sementara  dan kembali ke Negara asalnya setelah sekian lama tidak kekampung halamannya. Contohnya, orang asal Indonesia yang sudah lama menetap di Negara Luar  kembali pulang ke Kampung Halamannya di indonesia.

 

Migrasi Nasional

Migrasi nasional terdiri dari beberapa kategori yakni urbanisasi, transmigrasi dan remigrasi seperti yang dipaparkan berikut ini :

A. Urbanisasi

Urbanisasi ialah perpindahan penduduk dalam sebuah Negara dari desa menuju ke kota, karena mendesak dari berbagai pertimbanagan yakni sosial danekonomi. Contohnya para petani yang menunggu waktu panen lalu mencari pekerjaan ke kota dan bekerja di luar dari bidang pertanian dan profesi petani. Ketika waktu panen datang, mereka balik ke desa mengolah lahan pertanian sampai selesai waktu tanam kembali dan seperti itu ssampai masa panen lalu mereka kembali lagi pergi menuju ke kota.

B. Transmigrasi

Transmigrasi ialah perpindahan penduduk dalam sebuah Negara dari tempat yang berpenduduk padat ke daerah lain yang berpenduduk sepi , baik di pindahkan dalam sebuah pulau maupun di pindahkan ke pulau lain contohnya  penduduk di pulau jawa yang terkena dampak bencana alam di transmigrasikan sumatra agar mereka memperoleh tempat penghidupan yang lebih layak dan baik.

C. Remigrasi

Remigrasi ialah berpindahnya penduduk dalam suatau daerah pindah kembali ke daerah asalnya misalnya, transmigrasi di Sumatra Selatan yang berasal dari pulau Kalimantan kembali berdiam di pulau Kalimantan bersama dengan keluarganya.

 

Proses Migrasi


          Dengan adanya wilayah yang memiliki suatu nilai lebih maka banyak orang/penduduk pun yang akan pergi ke wilayah itu dikarenakan di wilayah ia tinggal sudah tidak ada lagi nilai lebihnya untuk berkelangsungan hidupnya

                                                                                         
Proses migrasi pun punya cara yaitu:


• Proses migrasi ia menetap di suatu wilayah


• Proses migrasi hanya sementara diwilayah itu sewaktu-waktu ia dapat kembali lagi ke wilayah tempat asalnya


• Hanya sekedar berlibur diwilayah itu


          Proses keberangkatan migrasi bisa dilakukan dengan cara-cara tertentu misalkan kalau imigran hanya satu orang bisa melakukannya dengan naik sepeda motor, kalau imigran dengan banyak orang satu keluarga maka bisa melakukannya dengan naik kendaraan roda empat atau juga naik kapal laut itulah yang biasa dilakukan imigaran dalam melakukan migarasi di Negara Indonesia.


          Tahun pun makin lama makin berlaju dan proses imigrasi pun menjadi sangat lebih pesat dan perubahan yang terjadi dari mulai tahun yang lalu higga tahu ini sangatlah banyak, pada tahun ini tercatat banyak sekali imigran illegal/gelap yang tidak mendaftarkan dirinya pada sensus penduduk pada kota asalnya balia semua itu terjadi begitu saja tanpa adanya rasa kesadaran maka makin lama akan terjadi kepadatan penduduk akan teradi dan susah menanganinya dikarenakan susahnya mendata para imigran.

 

 

Akibat Migrasi

 

Dampak positif dari migrasi misalnya adalah:


1.Tersedianya tenaga kerja di tujuan migrasi

          Industri seperti pabrik, serta layanan jasa memerlukan tenaga kerja dalam jumlah besar, yang tidak dapat dipenuhi bila tidak ada migrasi ke pusat ekonomi, seperti perkotaan.


2. Berkurangnya pengangguran di desa

          Terciptanya lapangan pekerjaan akibat perpindahan penduduk desa ke kota ini, dapat menyebabkan berkurangnya pengangguran di desa. Para penduduk desa usia produktif dapat memperoleh pekerjaan di pusat ekonomi dan tidak menganggur di desa.


3. Meningkatnya kesejahteraan dengan adanya uang yang dikirim dari kota

          Pekerja dari desa di kota akan mengirimkan uang ke keluarga mereka yang ditinggalkan. Uang kiriman ini membantu menggerakkan ekonomi di desa dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

 

Dampak negatif juga dapat timbul akibat interaksi desa dengan kota, seperti:


1. Meningkatnya pengangguran di perkotaan

          Perpindahan ini menimbulkan pertumbuhan penduduk yang besar di kota, dan bila tidak diiringi penyediaan pekerjaan dan perumahan yang cukup akan menimbulkan pengangguran dan kawasan kumuh di kota-kota besar.


2. Timbulnya kerusakan lingkungan akibat kegiatan manusia,  

          Jumlah penduduk yang banyak menyebabkan meningkatnya kebutuhan sumber daya alam. Bila tidak dikelola dengan baik penggunaan sumber daya alam ini dapat menyebabkan permasalahan seperti polusi kendaraan bermotor dan perubahan fungsi lahan yang merusak hutan.


3. Timbulnya konflik antara warga asal dan pendatang

          Migrasi menyebabkan perpindahan penduduk ke daerah dengan budaya yang berbeda. Bila perbedaan ini tidak dikelola dengan baik dapat menyebabkan permasalahan atau konflik horizontal.

 

 

D. Tiga Jenis Struktur Penduduk

 

Ada tiga jenis struktur penduduk:

1.        Piramida Penduduk Muda

 

Piramida ini menggambarkan komposisi penduduk dalam pertumbuhan dan sedang berkembang. Jumlah angka kelahiran lebih besar daripada jumlah kematian. Bentuk ini umumnya kita lihat pada negara – negara yang sedang berkembang. Misalnya : India, Brazil dan Indonesia.

 

2.        Piramida Stationer




Bentuk piramida ini menggambarkan keadaan penduduk yang tetap (statis) sebab tingkat kematian rendah dan tingkat kelahiran tidak begitu tinggi. Piramida penduduk yang berbentuk system in iterdapat pada negara-negara yang maju seperti Swedia, Belanda dan Skandinavia.

 

3.        Piramida Penduduk Tua

 



Bentuk piramida penduduk ini menggambarkan adanya penurunan tingkat kelahiran yang sangat pesat dan tingkat kematian kecil sekali. Apabila angka kelahiran jenis kelamin pria besar, maka suatu Negara bias kekurangan penduduk. Negara yang bentuk piramida penduduknya seperti ini adalah Jerman, Inggris, Belgia dan Perancis.


 

E. Rasio Ketergantungan

 

Rasio ketergantungan ialah angka yang menunjukkan perbandingan jumlah penduduk gogongan umur yang belum produktif dan sudah tidak produktif kerja lagi dengan jumlah penduduk golongan umur produktif kerja.  biasanya dinyatakan dalam persen (%).

 

 

 

 

F. Pertumbuhan dan Perkembangan Kebudayaan di Indonesia

 

·          Zaman Batu Tua (Palaeolithikum)

 

Alat-alat batu pada zaman batu tua, baik bentuk ataupun permukaan peralatan masih kasar, misalnya kapak genggam Kapak genggam semacam itu kita kenal dari wilayah Eropa, Afrika, Asia Tengah, sampai Punsjab(India), tapi kapak genggam semacam ini tidak kita temukan di daerah Asia Tenggara

 

Berdasarkan penelitian para ahli prehistori, bangsa-bangsa Proto-Austronesia pembawa kebudayaan Neolithikum berupa kapak batu besar ataupun kecil bersegi-segi berasal dari Cina Selatan, menyebar ke arah selatan, ke hilir sungai-sungai besar sampai ke semenanjung Malaka Lalu menyebar ke Sumatera, Jawa. Kalimantan Barat, Nusa Tenggara, sampai ke Flores, dan Sulawesi, dan berlanjut ke Filipina.

 

·         Zaman Batu Muda (Neolithikum)

 

Manusia pada zaman batu muda telah mengenal dan memiliki kepandaian untuk mencairkan/melebur logam dari biji besi dan menuangkan ke dalam cetakan dan mendinginkannya. Oleh karena itulah mereka mampu membuat senjata untuk mempertahankan diri dan untuk berburu serta membuat alat-alat lain yang mereka perlukan.

 

Ciri – ciri zaman batu muda :

1.  Mulai menetap dan membuat rumah

2.  Membentuk kelompok masyarakat desa

3.  Bertani

4.  Berternak untuk memenuhi kebutuhan hidup

 

Bangsa-bangsa Proto-austronesia yang masuk dari Semenanjung Indo-China ke Indonesia itu membawa kebudayaan Dongson, dan menyebar di Indonesia. Materi dari kebudayaan Dongson berupa senjata-senjata tajam dan kapak berbentuk sepatu yang terbuat dari bahan perunggu.

 

 

G. Kebudayaan Hindu, Budha, dan Islam

 

·         Kebudayaan Hindu, Budha

 

Pada abad ke-3 dan ke-4 agama hindu mulai masuk ke Indonesia di Pulau Jawa. Perpaduan atau akulturasi antara kebudayaan setempat dengan kebudayaan. Sekitar abad ke 5 ajaran Budha masuk ke indonesia, khususnya ke Pulau Jawa. Agama Budha dapat dikatakan berpandangan lebih maju dibandingkan Hinduisme,sebab budhisme tidak menghendaki adanya kasta-kasta dalam masysrakat. Walaupun demikian, kedua agama itu di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa tumbuh dan berdampingan secara damai. Baik penganut hinduisme maupun budhisme masng-masing menghasilkan karya- karya budaya yang bernilai tinggi dalam seni bangunan, arsitektur, seni pahat, seni ukir, maupun seni sastra, seperti tercermin dalam bangunan, relief yang diabadikan dalam candi-candi di Jawa Tengah maupun di Jawa Timur diantaranya yaitu Borobudur, Mendut, Prambanan, Kalasan, Badut, Kidal, Jago, Singosari, dll.

 

·          Kebudayaan Islam

 

Abad ke 15 da 16 agama islam telah dikembangkan di Indonesia, oleh para pemuka-pemuka islam yang disebut Walisongo. Titik penyebaran agama Islam pada abad itu terletak di Pulau Jawa. Sebenarnya agama Islam masuk ke Indonesia, khususnya di Pulau Jawa sebelum abad ke 11 sudah ada wanita islam yang meninggal dan dimakamkan di Kota Gresik. Masuknya agama Islam ke Indonesia berlangsung secara damai. Hal ini di karena masuknya Islam ke Indonesia tidak secara paksa.

 

Abad ke 15 ketika kejayaan maritim Majapahit mulai surut , berkembanglah negara-negara pantai yang dapat merongrong kekuasaan dan kewibawaan majapahit yang berpusat pemerintahan di pedalaman. Negara- negara yang dimaksud adalah Negara malaka di Semenanjung Malaka,Negara Aceh di ujung Sumatera, Negara Banten di Jawa Barat, Negara Demak di Pesisir Utara Jawa Tengah, Negara Goa di Sulawesi Selatan . Dalam proses perkembangan negara-negara tersebut yang dikendalikan oleh pedagang. Pedagang kaya dan golongan bangsawan kota- kota pelabuhan, nampaknya telah terpengaruh dan menganut agama Islam. Daerah-daerah yang belum tepengaruh oleh kebudayaan Hindu, agama Islam mempunyai pengaruh yang mendalam dalam kehidupan penduduk. Di daerah yang bersangkutan. Misalnya Aceh, Banten, Sulawesi Selatan, Sumatera Timur, Sumatera Barat, dan Pesisr Kalimantan.

 

H. Kebudayaan Barat

 

Unsur kebudayaan barat juga memberi warna terhadap corak lain dari kebudayaan dan kepribadian bangsa Indonesia adalah kebudayaan Barat. Masuknya budaya Barat ke Negara Republik Indonesia ketika kaum kolonialis atau penjajah masuk ke Indonesia, terutama bangsa Belanda. Penguasaan dan kekuasaan perusahaan dagang Belanda (VOC) dan berlanjut dengan pemerintahan kolonialis Belanda, di kota-kota propinsi, kabupaten muncul bangunan-bangunan dengan bergaya arsitektur Barat. Dalam waktu yang sama, dikota-kota pusat pemarintahan, terutama di Jawa, Sulawesi Utara, dan Maluku berkembang dua lapisan sosial ; Lapisan sosial yang terdiri dari kaum buruh, dan kaum pegawai.

 

Sehubungan dengan itu penjelasan UUD’45 memberikan rumusan tentang kebudayaan memberikan rumusan tentang kebudayaaan bangsa Indonesia adalah: kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budi rakyat Indonesia seluruhnya, termasuk kebudayaan lama dan asli yang ada sebagai puncak kebudayaan di daerah-daerah di seluruh Indonesia. Dalam penjelasan UUD’45 ditujukan ke arah mana kebudayaan itu diarahkan, yaitu menuju kearah kemajuan budaya dan persatuan, dengan tidak menolak bahan baru kebudayaan asing yang dapat mengembangkan kebudayaan bangsa sendiri serta mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa Indonesia

 

 sumber :


 https://febrinasrinatasa.wordpress.com/2012/10/07/pertumbuhan-dan-perkembangan-penduduk/

https://www.kompas.com/skola/read/2020/07/11/140300869/jumlah-penduduk-dunia-2020

https://ismibloggy.wordpress.com/2014/11/10/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-penduduk-di-indonesia/

https://pengajar.co.id/migrasi-adalah/

https://arfanart.wordpress.com/2011/10/12/sebutkan-proses-migrasi/

https://brainly.co.id/tugas/1302574#:~:text=Dampak%20positif%20dari%20migrasi%3A,uang%20yang%20dikirim%20dari%20kota

https://nindy21.wordpress.com/2013/11/03/208/

http://archiva29.blogspot.com/2014/10/pertumbuhan-dan-perkembangan-kebudayaan.html



 

 

 

 

 

 

Komentar